25 Sept 2012

Mengurangi resiko kelelahan saat didepan Komputer



Kadang secara tidak sadar kita keliru dlm posisi duduk saat didepan Komputer.Sehingga anda akan mengalami ketegangan leher atau punggung saat anda bekerja di depan komputer ? Hal ini mungkin disebabkan postur tubuh Anda yang keliru karena posisi duduk yang kurang tepat. Berikut adalah beberapa cara sederhana untuk memperbaiki postur tubuh yang keliru ketika Anda sedang bekerja dengan komputer:

1. Sesuaikan Posisi Monitor Anda

Langkah pertama adalah menyadari akan adanya kekurangnyamanan posisi kerja Anda ketika duduk di depan komputer. Apakah Anda duduk membungkuk di kursi atau membungkuk sambil melihat monitor anda? Hal ini meningkatkan resiko ketegangan otot dan mengarah pada leher sakit, punggung nyeri, dan bahu pegal. Jika Anda menjulurkan leher Anda sambil duduk di depan komputer Anda, mungkin posisi Anda terlalu tinggi terhadap monitor. Idealnya, bagian atas monitor harus setinggi mata untuk menjaga tubuh Anda sejajar baik. Kebanyakan orang memiliki monitor mereka terlalu rendah. Coba mengangkat dengan menempatkan tumpukan buku di bawah sampai Anda tidak lagi melihat ke bawah atau tegakkan arah monitor Anda. Demikian pula, Anda tidak perlu regangan otot untuk menatap monitor anda dengan baik.

2. Pilih Kursi Yang Sesuai
Jangan terlalu berhemat pada jenis kursi yang Anda gunakan untuk duduk di depan komputer. Pemilihan kursi yang salah dan Anda akan membuat postur tubuh ketika duduk di depan komputer menjadi buruk. Jika memungkinkan, belilah sebuah kursi yang ergonomis. Kursi ergonomis mungkin berharga sedikit lebih mahal, tapi kalau Anda akan menggunakannya untuk duduk di atasnya dalam waktu yang lama, akan dapat mengurangi risiko ketegangan otot. Pilih sebuah kursi yang memiliki sandaran yang dapat disesuaikan pada kedua tinggi dan sudut yang terletak di punggung Anda. Tulang belakang Anda akan lebih mudah untuk beradaptasi kursi ke kelengkungan kursi ergonomis ini. Kursi dengan sandaran tangan akan semakin menyamankan posisi duduk Anda.

3. Tentukan Posisi Duduk
Ketika duduk di kursi, berlatihlah untuk tetap menjaga punggung Anda berhubungan dengan sandaran kursi itu. Tinggi kursi dan lengan bertumpu harus disesuaikan sehingga lengan dapat bersantai di terletak nyaman ketika Anda tidak mengetik. Tentu saja, Anda ingin memiliki kursi padding cukup untuk membuat nyaman pantat Anda dalam jangka waktu yang lama. Kursi putar juga baik terutama mampu membuat Anda dapat dengan mudah mengarahkan tubuh Anda di layar

4. Jangan Silangkan Kaki

Ketika duduk di kursi komputer Anda, usahakan menjaga kedua kaki menapak di lantai tanpa menyilangkan kaki Anda. Bila kaki Anda disilangkan, Anda berarti mengurangi sirkulasi ke bagian bawah kaki dan dapat menimbulkan varises yang lebih buruk
Dilanjut ==>

Menghilangkan Lelah pada Kaki

Mengatasi kaki lelah:

Bila Anda bekerja terlalu lelah, terutama di bagian kaki seperti kerap menggunakan sepatu berhak tinggi, berjalan jauh atau terlalu berdiri, berhati-hatilah dengan gejala yang mengarah ke varises. Untuk mengatasinya, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut:




Bahan2 yg digunakan:

    * 3 liter air hangat
    * 100 gr garam khusus untuk mandi
    * 2 sdm minyak almond;
    * 5 tetes minyak rosemary dan geranium; 5 tetes daun rosemary dan daun geranium segar beberapa helai (jika ada).

Cara membuat:

   1. Campur semua bahan jadi satu dan tempatkan di wadah yang cukup untuk merendam kaki.
   2. Rendam kaki selama 10-15 menit sambil menggosok perlahan telapak kaki dengan garam mandi.
   3. Bila garam sudah larut, tambahkan kembali.
   4. Diamkan kaki sampai air menjadi dingin.
   5. Keringkan kaki, lalu rentangkan kaki lebih tinggi dari posisi tubuh.
   6. Lakukan relaksasi ini sambil mendengarkan musik lembut, pejamkan mata dan gunakan lampu temaram.

Dilanjut ==>

Teruntuk Bulan dan Bintangku...


Dilanjut ==>

IndoCinema21: Perahu Kertas

Sumber : Indonesianfilmcenter.com

Produser : Chand Parwez Servia, Putut Widjanarko
Produser Pendamping : Avesina Soebli
Sutradara : Hanung Bramantyo
Penulis Naskah : Dewi Lestari
Pemain Utama : Adipati Dolken (Keenan), Maudy Aynda (Kugy)
Durasi : 111 mnt Genre : Drama
SINOPSIS : 

Kisah ini dimulai dengan Keenan, seorang remaja pria yang baru lulus SMA, yang selama enam tahun tinggal di Amsterdam bersama neneknya. Keenan memiliki bakat melukis yang sangat kuat, dan ia tidak punya cita-cita lain selain menjadi pelukis, tapi perjanjiannya dengan ayahnya memaksa ia meninggalkan Amsterdam dan kembali ke Indonesia untuk kuliah. Keenan diterima berkuliah di Bandung, di Fakultas Ekonomi. Di sisi lain, ada Kugy, cewek unik cenderung eksentrik, yang juga akan berkuliah di universitas yang sama dengan Keenan. Sejak kecil, Kugy menggila-gilai dongeng. Tak hanya koleksi dan punya taman bacaan, ia juga senang menulis dongeng. Cita-citanya hanya satuyaitu ingin menjadi juru dongeng. Namun Kugy sadar bahwa penulis dongeng bukanlah profesi yang meyakinkan dan mudah diterima lingkungan. Tak ingin lepas dari dunia menulis, Kugy lantas meneruskan studinya di Fakultas Sastra. Keenan lulus SMA setelah enam tahun tinggal di Amsterdam bersama neneknya. Keenan memiliki bakat melukis dan tidak punya cita-cita lain selain menjadi pelukis. Perjanjian dengan ayahnya memaksa ia meninggalkan Amsterdam dan kembali ke Indonesia untuk kuliah di sebuah Fakultas Ekonomi, Bandung. Kugy, cewek unik cenderung eksentrik, juga kuliah di universitas yang sama dengan Keenan. Sejak kecil, Kugy menggilai dongeng, punya taman bacaan, dan senang menulis dongeng. Cita-citanya hanya satu: ingin menjadi juru dongeng. Kugy meneruskan studinya di Fakultas Sastra.

Kugy dan Keenan dipertemukan oleh pasangan Eko dan Noni. Eko adalah sepupu Keenan, sementara Noni adalah sahabat Kugy sejak kecil. Kecuali Noni, mereka semua hijrah dari Jakarta, lalu kuliah di universitas yang sama di Bandung.Mereka berempat bersahabat karib.
Kugy dan Keenan, yang saling mengagumi, saling jatuh cinta tapi tanpa pernah sempat mengungkapkan. Kondisinya tidak memungkinkan. Kugy sudah punya kekasih: Joshua, alias Ojos. Sementara Keenan dicomblangkan oleh Noni dan Eko dengan seorang kurator muda bernama Wanda. Persahabatan empat sekawan mulai merenggang. Kugy menjadi guru relawan di sekolah darurat bernama Sakola Alit. Di sanalah ia bertemu dengan Pilik, muridnya paling nakal, yang ia taklukkan dengan cara menuliskan dongeng tentang kisah petualangan mereka sendiri, yang diberi judul Jenderal Pilik dan Pasukan Alit. Dongeng ini diberikan kepada Keenan.

Kedekatan Keenan dengan Wanda pun berubah. Impian Keenan kandas. Ia pergi ke Ubud, tinggal di rumah sahabat ibunya, Pak Wayan. Masa-masa bersama keluarga Pak Wayan mulai mengobati luka hati Keenan. Sosok yang paling berpengaruh dalam penyembuhannya adalah Luhde Laksmi, keponakan Pak Wayan. Keenan mulai bisa melukis lagi. Berbekalkan kisah-kisah Jenderal Pilik dan Pasukan Alit yang diberikan Kugy padanya, Keenan menciptakan lukisan serial yang menjadi terkenal dan diburu para kolektor.
Lulus kuliah Kugy langsung bekerja di sebuah biro iklan di Jakarta sebagai copywriter. Di sana, ia bertemu dengan Remigius, atasannya sekaligus sahabat abangnya. Kugy meniti karier dengan cara tak terduga-duga. Pemikirannya yang ajaib dan serba spontan membuat ia melejit menjadi orang yang diperhitungkan di kantor itu. Remi melihat sesuatu yang lain. Ia menyukai Kugy bukan hanya karena ide-idenya, tapi juga semangat dan kualitas unik yang senantiasa terpancar dari Kugy. Dan akhirnya Remi harus mengakui bahwa ia mulai jatuh hati. Ketulusan Remi meluluhkan hati Kugy. Karena kondisi kesehatan ayahnya yang memburuk, Keenan terpaksa kembali ke Jakarta, menjalankan perusahaan keluarganya karena tidak punya pilihan lain. Pertemuan antara Kugy dan Keenan tidak terelakkan. Bahkan empat sekawan ini bertemu lagi. Semuanya dengan kondisi yang sudah berbeda. Dan kembali hati mereka diuji.  Trailer teaser : 
                                                                  
Dilanjut ==>

IndoCinema21 : Rayya...Cahaya diatas Cahaya


Produser : Bayu Priyawan Djokosoetono, Lila Bayu, Dewi Umaya Rachman, Sabrang
Sutradara : Viva Westi
Penulis : Viva Westi, Emha Ainun Nadjib
Pemeran : Titi Sjuman, Tio Pakusadewo
Tgl edar Film : 20-09-2012
Format Syuting : 16mm (Seluloid film)

SINOPSIS :
Rayya adalah seorang artis terkenal dan berbakat. Penghargaan tidak pernah berhenti didapatkannya. Film yang dibintangi selalu box office, lagu yang dia nyanyikan menjadi nomor satu di radio. Namun, Rayya sesungguhnya terlalu cerdas, dan tidak bahagia dengan semua keberhasilan dan gemerlap kehidupan bergelimang harta yang penuh kepalsuan. Kegelisahannya diperparah dengan persoalan percintaanya yang kandas, diputuskan oleh pacarnya yang berstatus suami.
Pada saat bersamaan, Rayya sedang dalam pembuatan buku biografinya. Ia sedang menyiapkan perjalanan untuk pemotretan di beberapa kota. Keputusasaan yang begitu dalam membuat Rayya terpikir untuk memanfaatkan perjalanan tersebut untuk mengakhiri segalanya. Rayya membuang airmatanya, membuang harapannya, membuang segalanya tentang dirinya dengan harapan pada akhirnya tak akan ada yang tersisa. Dan kalau bisa melakukannya di depan kamera.
Perjalanan tetap dilakukan berdasarkan persyaratan Rayya untuk hanya didampingi seorang fotografer. Ketika perjalanan baru dimulai hingga Indramayu, Rayya memecat Kemal, fotografer yang telah disewa tim yang akan membuat project buku biografinya. Alasannya sederhana, Kemal berbohong. Namun bagi Rayya, kebohongan adalah hal yang fatal. Kemal digantikan oleh Arya, yang memang sejak awal adalah fotografer yang diacu oleh penulis biografi, maupun oleh Rayya sendiri. Arya dianggap kuno, karena tetap bertahan mengunakan film seluloid. Buat dia memotret itu seperti kehidupan, bukan sesuatu yang mudah untuk dihapus. Dengan digital, Arya merasa terlalu mudah untuk berbuat kesalahan, dan dengan mudah pula dimaafkan dengan cara menghapusnya. Hidup dan memotret memiliki kesamaan. Harus berhati-hati dan penuh tanggung jawab, yang sudah terjadi tidak bisa diubah.
Perjalanan yang aslinya hanyalah sesi foto menjadi tidak begitu sederhana dengan tambahan permasalahan para pelakunya. 'Jogetan', 'lompatan', 'permainan', mereka berdua menjadikan perjalanan ini sama sekali berbeda dari yang mereka berdua pernah bayangkan. Perjalanan ini berkendaraan jasad, tapi yang melakukan hijrah tidak hanya jasadnya. Pemahaman, pengetahuan, hati mereka ikut serta melakukan perjalanan panjang yang penuh pengalaman untuk menemukan sejatinya kematian. Untuk menemukan Cahaya di atas Cahaya.
 Trailer :

 Sumber : filmindonesia.or.id
 
Dilanjut ==>